HARIAN KARAWANG – Kisah pilu perjuangan seorang gadis remaja asal Desa Pucung, Kota Baru, Karawang, viral di media sosial setelah unggahan Facebook dari Aya Sabrina, Senin (18/11/2024) yang berjudul “Sejuta Cinta untuk Sintia”. Sintia, 18 tahun, adalah anak sulung dari tiga bersaudara yang kini tengah berjuang melawan kanker limfoma atau kanker kelenjar getah bening stadium lanjut.
Lima bulan lalu, Sintia mulai jatuh sakit tanpa tanda-tanda kesembuhan. Setelah dirujuk ke IGD dan menjalani serangkaian pemeriksaan, dokter mendiagnosisnya dengan kanker yang telah menyerang liver, menyebabkan tubuh dan matanya menguning. Selain itu, paru-parunya penuh cairan, yang membuatnya kesulitan bernapas.
Sintia berasal dari keluarga sederhana. Kedua orang tuanya, yang bekerja sebagai penjual kue di Senopati, Kota Baru, kini menghadapi tantangan berat di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Meski pengobatannya menggunakan JKN PBI, biaya tambahan untuk tabung oksigen besar seharga Rp100.000 per dua hari serta diapers dewasa menjadi beban yang tidak mudah.
Aya Sabrina, sahabat keluarga Sintia, menginisiasi penggalangan dana untuk meringankan beban mereka. “Kita harus menjaga harapan Sintia dan keluarganya. Perjuangan ini memang berat, tapi dengan bantuan kita semua, Insya Allah ada jalan,” tulis Aya dalam unggahannya.
Baca Juga:
Optimisme di Pasar Meningkat: CSA Index Desember 2024 Menunjukkan Tren Positif untuk IHSG
M. Dzul Fahmi Siswa SMK PGRI 3 Karawang Raih Medali Emas di Ajang Karate Internasional
Detail Penggalangan Dana:
- Rekening donasi: BCA 5765127979 a.n. Yayah Komariah
- Catatan: Cantumkan angka 5 di akhir nominal (contoh: Rp100.005) untuk mempermudah pengecekan donasi.
- Konfirmasi transfer: 0857-1041-8292 (via SMS atau WhatsApp).
- Batas akhir donasi: 28 November 2024.
“Matematika manusia berbeda dengan matematika Allah SWT. Proses ini panjang dan berat, tapi yakinlah akan selalu ada jalan bagi yang berikhtiar,” tulis Aya dalam unggahannya
Mari kita ulurkan tangan untuk membantu Sintia dan keluarganya menghadapi perjuangan ini. Hanya dengan cinta dan solidaritas, harapan akan tetap hidup. Sejuta cinta, sejuta harapan. (AlamGerilya)