Sumedang  Pernah Dijuluki Kota Beludru dan Surganya Jawa Kini Berubah Jadi Kota Empang

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 16 Februari 2024 - 18:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HARIANSUMEDANG.COM –  Metamorfosa wajah Sumedang dari dekade ke dekade  jadi lembaran sejarah yang ketika dimaknai oleh generasi nanti mungkin menyayangkan atau memaklumi perubahannya.

Bila berjalan mundur puluhan dekade, Sumedang pernah dijuluki Kota Beludru, sebuah julukan elok yang ditujukan kepada wilayah dengan vegetasinya yang masih terjaga.

Konon, wajah Sumedang kala itu, bila dilihat dari atas bumi, seolah hamparan Beludru  hijau lembut yang memberikan rasa nyaman bagi yang melihatnya.

Memang begitu realitanya, di kanan kiri jalan-jalan raya, karpet beludru dari hijaunya alam membentang tanpa putus, elok laksana perawan yang rupawan.

Pantas saja, bila seorang penulis Belanda menyebut Sumedang sebagai Paradijs Van Java atau surganya di Pulau Jawa, karena memang begitulah keadaannya.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, karpet beludru lembut yang hijau itu, telah mengalami devastasi, di mana-mana terlihat atap-atap hunian dan rabat beton panjang mengular.

Bahkan, foto angkasa terbaru, memberi gambaran beludru lembut itu sebagian telah berubah bentuk menjadi hamparan jutaan kubik air yang memberikan iklim kegerahan bagi warga sekitar.

Sedikitnya ada tiga bendungan yang telah dan akan berdiri di bekas Kota Beludru, yakni Waduk Jatigede, Bendungan Sadawarna dan Bendungan Cipanas di perbatasan dengan Indramayu.

Bendungan Jatigede luasnya 4.983 hektar  menghabiskan anggaran senilai 467 juta dollar atau setara Rp6,2 triliun dengan menggusur 11.469 keluarga di 32 desa.

Waduk Jatigede bisa mengairi 90.000 hektare areal pesawahan di daerah Pantura (pantai utara) seperti Majalengka, Indramayu dan Cirebon.

Selain Bendungan Jatigede, Sumedang pun miliki Bendungan Sadawarna, bendungan ini dibangun dengan nilai investasi mencapai Rp2 triliun.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Bendungan Sadawarna, memiliki genangan seluas 695 hektare , mampu mengairi sawah seluas 4.280 hektare di Kabupaten Subang dan Kabupaten Indramayu.

Lalu, Bendungan Cipanas, dimulai sejak November 2016 hingga selesai pada Desember 2023. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung sebesar 251 juta m3 atau sekitar 10 kali lebih besar dari Bendungan Kuningan.

Bendungan Cipanas memiliki manfaat suplai irigasi seluas 9.273 hektare untuk area pertanian di Kabupaten Sumedang dan Indramayu, khususnya di Daerah Irigasi (DI) Cipanas, Cikawung, dan Cibunut.

Bendungan ini juga mampu memenuhi kebutuhan air baku sebesar 850 liter/detik di kawasan segitiga Cirebon-Patimban-Kertajati (Rebana) yang berada di Kabupaten Indramayu dan Sumedang..

Perubahan bentuk dari Kota Beludru menjadi Kota Bendungan menjadikan Sumedang sebagai daerah yang memberi manpaat bagi daerah lain.

Pantas bila Gubernur Ridwan Kamil pernah berujar, warga Sumedang akan masuk surga karena keikhlasan wilayahnya digunakan sumber pengairan untuk daerah lain. (Tatang Tarmedi) ***

Berita Terkait

Sebagai Aset Budaya Bangsa dan Pariwisata Cirebon, Konflik Internal Merusak Citra Keraton Kasepuhan
Sebanyak 81 Warga Kabupaten Bandung Alami Luka-luka, 491 Rumah Terdampak Gempa Berkekuatan M5,0
Beberapa Bangunan Rusak, Gempabumi dengan Kekuatan M 5.0 Guncang Bandung Raya Timbulkan Kepanikan
Ketua Umum BAPERS Agus Salim Resmikan Pusat Siaran Pers Badan Pemenangan Rudy Susmanto, Bapers.id
BPN dan Indoposco Gelar FGD, Program Digitalisasi Pertanahan untuk Percepatan Layanan Publik
Inilah Pengakuan Pegi Setiawan Saat Penyidikan Kasus Vina Cirebon, Usai Dinyatakan Bebas
Dinyatakan Tidak Sah, Penetapan Pegi Setiawan Tesangka Pembunuhan Vina Cirebon oleh Polda Jabar
Sempat Dirawat di RS Immanuel Bandung, Mantan Bupati Kuningan Acep Purnama Meninggal Dunia
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 10:10 WIB

Sebagai Aset Budaya Bangsa dan Pariwisata Cirebon, Konflik Internal Merusak Citra Keraton Kasepuhan

Kamis, 19 September 2024 - 09:46 WIB

Sebanyak 81 Warga Kabupaten Bandung Alami Luka-luka, 491 Rumah Terdampak Gempa Berkekuatan M5,0

Rabu, 18 September 2024 - 14:51 WIB

Beberapa Bangunan Rusak, Gempabumi dengan Kekuatan M 5.0 Guncang Bandung Raya Timbulkan Kepanikan

Jumat, 13 September 2024 - 18:50 WIB

Ketua Umum BAPERS Agus Salim Resmikan Pusat Siaran Pers Badan Pemenangan Rudy Susmanto, Bapers.id

Kamis, 15 Agustus 2024 - 16:46 WIB

BPN dan Indoposco Gelar FGD, Program Digitalisasi Pertanahan untuk Percepatan Layanan Publik

Selasa, 9 Juli 2024 - 21:42 WIB

Inilah Pengakuan Pegi Setiawan Saat Penyidikan Kasus Vina Cirebon, Usai Dinyatakan Bebas

Senin, 8 Juli 2024 - 13:13 WIB

Dinyatakan Tidak Sah, Penetapan Pegi Setiawan Tesangka Pembunuhan Vina Cirebon oleh Polda Jabar

Sabtu, 25 Mei 2024 - 15:37 WIB

Sempat Dirawat di RS Immanuel Bandung, Mantan Bupati Kuningan Acep Purnama Meninggal Dunia

Berita Terbaru