HARIANSUMEDANG.COM – Sampai kapan Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan dengan Desa Jayamekar Kecamatan Cibugel bisa terkoneksi dengan kondisi jalan yang layak?
Persoalan tadi kadang menjadi harapan
masyarakat Kecamatan Cibugel, ketika mereka miliki kepentingan ke kota kabupaten, harus terlebih dahulu muter melewati Darmaraja.
Padahal, bila dari Desa Jayamekar Cibugel ke Desa Citengah Sumedang Selatan terkoneksi dengan jalan layak, mereka bisa menghemat jarak tempuh hingga setengahnya
Dalam empat tahun terakhir, Pemprov Jawa Barat telah berupaya ke arah perbaikan ruas jalan tersebut, hanya, hasilnya, baru mampu memperbaiki hingga ke Kampung Cisoka.
Baca Juga:
Wakil Presiden Ke-9 RI dan Mantan Ketua Umum PPP, Hamzah Haz Meninggal Dunia
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzan: Pak Prabowo Amanahkan Dhani untuk Bandung yang Lebih Baik
Termasuk Kemiskinan dan Stunting, Kabupaten Bogor Disebut Gerindra Memiliki Masalah Kemasyarakatan
Beberapa waktu lalu, jurnalis Hariansumedang.com dengan seorang rekan mencoba lakukan perjalanan menyusuri rute dari Desa Citengah hingga ke Desa Jayamekar.
Sekitar 20 KM kami mencoba menakar tingkat kerusakan jalan dari Desa Citengah hingga ke Kampung Cibubut Cibugel, kondisi kami benar-benar bermandikan keringat dan hampir kehabisan napas.
Meskipun di sana sini masih ditemukan lubang besar, awal perjalanan dari Desa Citengah, masih bisa nyaman dilalui kendaraan.
Setelah lewati Kampung Karuhun. Jalan rabat beton dihapit hutan kanan kiri jalan, juga masih bisa dikatakan nyaman. Namun, dari mulai Curug Cigorobog, ukuran jalan mulai mengecil.
Baca Juga:
Badan Pangan Nasional Ungkap Upaya-upayanya Bantu Atasi Fluktuasi Harga Pangan di Tingkat Petani
Hanya, panorama alam pegunungan Eks Perkebunan Teh Margawindu
mulai memberikan sentuhan udara dingin , siapa saja akan rasakan kenyamanan untuk bercengkrama di sana.
Makin mendekati wilayah Cibubut Kecamatan Cibugel, badan jalan nyaris tak bisa lagi dilalui kendaraan, selain berbatuan besar, ruas jalan sangat bergelombang.
Sawan Kuya’ demikian kata peribahasa Sunda. Maju berat mundur pun berat. Akhirnya, kami alami kepayahan gotong motor.
Parahnya lagi, kondisi sekitar cukup menyeramkan. Jalan rusak parah, kanan kiri dihapit hutan pinus. Puluhan kera mengintai dari dahan-dahan kayu pinus.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Bantah Keterangan Luhut Pandjaitan Soal Wacana Pembatasan Pembelian BBM Subsidi
Dalam 33 Hari, Total Volume Transaksi Jakarta Fair Kemayoran 2024 Tembus Mencapai Rp7,5 Triliun
Prabowo Subianto Sebut Pembangunan akan Sia-sia Kalau Negara Tidak Mampu Melindungi Rakyatnya
Suara ngorok babi hutan pun terdengar di dekat kami. Lelah dan cemas, menyatu dalam hati. Akhirnya, kami sampai di Desa Jayamekar.
Seandai jalan Cibugel ke Sumedang Kota itu bisa dituntaskan, niscaya akan banyak manpaatnya bagi warga Cibugel sendiri atau bagi Pemkab Sumedang.
Warga Cibugel akan lebih cepat bila mau ke Sumedang Kota. Dibanding, mereka lewat Darmaraja atau Jalan Lingkar Selatan.
Selain itu, potensi wisata eks Perkebunan Teh Margawindu akan lebih terkuak. Selama ini, penikmat keelokan alam di sana hanya bisa ditempuh lewat jalur Desa Citengah.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Ketika akses jalan dari Cibugel membaik, tentu pengunjung dari arah Cibugel pun akan meruah ke Perkebunan Margawindu.
Dari sisi ekonomis, bila jalan Cibugel ke Desa Citengah mampu diselesaikan, maka roda ekonomi sedikit banyak akan lebih dinamis.
Selama ini, produk-produk unggulan Cibugel, seperti Jagung Manis dan lainnya dipasarkan ke wilayah Garut. Karena kondisi jalan ke sana lebih baik.
Tapi, ketika jalan ke Citengah dari Cibugel diperbaiki, maka para petani Cibugel akan menjual produknya ke Pasar Sumedang.
( Tatang Tarmedi )