HARIANSUMEDANG – Program new zero stunting dan penurunan angka kematian ibu / bayi sebagai target Pemkab Sumedang di tahun 2024 perlu dilaksanakan semua tatanan dan lintas sektoral hingga ke tingkat bawah.
Khusus untuk Kecamatan Buahdua, beragam inovasi telah dijalankan, diantaranya melalui program Mapay Lembur Cegah Stunting dan Malem Cebunting, demikian dikatakan Hj. Rukruk Rumiasih, S.T. Keb. Kepala Puskesmas Buahdua,
Dikatakan lebih jauh, program-program berkaitan dengan penuntasan stunting tidak terlepas dari koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk forkopimcam dan pemerintahan desa melalui kader-kader posyandunya.
BACA JUGA:
Baca Juga:
Wakil Presiden Ke-9 RI dan Mantan Ketua Umum PPP, Hamzah Haz Meninggal Dunia
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzan: Pak Prabowo Amanahkan Dhani untuk Bandung yang Lebih Baik
Termasuk Kemiskinan dan Stunting, Kabupaten Bogor Disebut Gerindra Memiliki Masalah Kemasyarakatan
Di SMK Korpri Sumedang Tunggakan Biaya Pendidikan Bisa Dicicil Dengan Prestasi
Sebanyak 202 Rumah Rusak di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Akibat Diterjang Angin Kencang
” Kita keliling lembur, melalui kegiatan posyandu dan pusling, lakukan pemeriksaan kepada seluruh masyarakat. Termasuk di dalamnya, intervensi pemberian makanan berprotein hewani, berupa telur dan susu kepada ibu hamil, ” tutur Bidan Rukruk.
Akibat jalinan kebersamaan pihak-pihak terkait, kata Bidan Rukruk, angka stunting untuk Kecamatan Buahdua tergolong kecil dibanding kecamatan lain, yakni hanya tersisa 39 balita stunting.
Baca Juga:
Badan Pangan Nasional Ungkap Upaya-upayanya Bantu Atasi Fluktuasi Harga Pangan di Tingkat Petani
BACA JUGA:
Sebanyak 202 Rumah Rusak di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Akibat Diterjang Angin Kencang
” Angka kematian ibu / bayi juga tergolong kecil, karena ibu hamilnya sedikit, rata-rata satu keluarga hanya miliki satu dua anak saja, Jarang keluarga beranak banyak, ” terang Bidan Rukruk.
Bahkan, imbuh Bidan Rukruk, di tahun 2023 tidak ada angka kematian ibu hamil /melahirkan, hanya masih ada 7 kematian bay,. Itu juga karena ada satu ibu hamil melahirkan kembar tiga.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Bantah Keterangan Luhut Pandjaitan Soal Wacana Pembatasan Pembelian BBM Subsidi
Dalam 33 Hari, Total Volume Transaksi Jakarta Fair Kemayoran 2024 Tembus Mencapai Rp7,5 Triliun
Prabowo Subianto Sebut Pembangunan akan Sia-sia Kalau Negara Tidak Mampu Melindungi Rakyatnya
” Hamilnya hanya 28 minggu. Bobot lahir peranaknya hanya satu setengah kilogram. Jadi, meninggal tiga-tiganya. Tapi, mudah-mudahan di tahun depan, tidak ada lagi angka kematian bayi, ” harapnya.
Munculnya kasus stunting di Kecamatan Buahdua, berdasarkan pengamatan Bidan Rukruk, diantaranya akibat salah pola asuh,
Ibunya bekerja anak diasuh oleh neneknya, Si nenek kadang hanya berpikir makan asal masuk ke perut saja.
” Bahkan, rata-rata balita stunting itu, tidak diberi ASI Ekslusif selama nol hingga enam bulan pasca kelahirannya, ” jelas Bidan Rukruk yang awali karir kebidanannya di Kecamatan Cadasngampar tahun 1990.
Menurut Bidan Rukruk, untuk mencegah terjadinya stunting harus dilakukan di seribu hari pertama kehidupan, dari mulai konsepsi didalam kandungan sampai usia hamil sembilan bulan, berlanjut dari mulai Lahir hingga usia anak dua tahun.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
” Seiring dengan itu, kita pantau terus menerus. Apalagi sekarang kader sudah dilatih. Tanggung jawab stunting itu bukan tanggung jawab petugas kesehatan saja. Sekarang semua lintas sektor tertuju ke arah penuntasan stunting, ” pungkasnya. (Tatang Tarmedi)