Permintaan Pita Cukai dari Nepal Gunakan Komposisi Buatan Dalam Negeri yang Kini Diproduksi di Karawang

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 26 April 2024 - 12:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri). (Dok. peruri.co.id)

Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri). (Dok. peruri.co.id)

HARIANKARAWANG.COM – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) bakal menyiapkan bahan baku atau komposisi paspor secara mandiri (end to end).

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Bahkan bukapn hanya mencetak paspor saja, namun juga memproduksi dari awal hingga akhir.

Pasalnya, sejumlah komposisi dari paspor konvensional maupun paspor elektronik masih memanfaatkan dari sumber yang berbeda.

Hal itu juga bertujuan untuk meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam paspor yang dicetak.

Rencana tersebut juga berkaca pada program yang telah dijalankannya yakni, meterai yang dulunya menggunakan kertas buatan luar negeri.

Namun kini lewat sejumlah upaya akhirnya kini meterai 100 persen dibuat dengan memanfaatkan dalam negeri.

Direktur Utama Perum Peruri Dwina Septiani menyampaikapn hal itu dalam jumpa pers yang digelar di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

“Contoh meterai dulu kertas dari laut, beberapa tahun kita coba di grup kita di PT Kertas Padalarang itu dua hingga tiga tahun terakhir, sudah 100 persen dari PT Kertas Padalarang,” jelasnya.

Demikian dengan permintaan pita cukai dari Nepal, diakuinya bahan tinta dan lainnya telah menggunakan komposisi buatan dalam negeri yang kini diproduksi di Karawang.

Perum Peruri juga mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi COVID-19.

“Tiga kali lipat (kenaikan permintaan) tapi data persis harus ke imigrasi.”

“Signifikan sekali karena tidak hanya volume tapi spesifikasi meningkat.”:

“Mungkin kalau bisa dibilang lebih dari dua kali lipat. Dua setengah kali lah pada 2023,” ujar Dwina Septiani.

Kenaikan permintaan itu diakuinya tak hanya setelah status pandemi COVID-19 dicabut.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Hingga kini, tren permintaan pembuatan paspor masih meningkat. Hal ini berkaitan dengan perubahan gaya hidup masyarakat untuk berwisata.

“Dan kita lihat tren peningkatan paspor masih bertahan di tahun ini.”

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

“Tapi kemudian ada perubahan gaya hidup dimana alokasi masyarakat untuk hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman berwisata meningkat, memengaruhi rencana bisnis Peruri,” ujarnya.***

Berita Terkait

Badan Pangan Nasional Ungkap Upaya-upayanya Bantu Atasi Fluktuasi Harga Pangan di Tingkat Petani
Dalam 33 Hari, Total Volume Transaksi Jakarta Fair Kemayoran 2024 Tembus Mencapai Rp7,5 Triliun
Badan Pangan Nasional Dorong Neraca Pangan Daerah untuk Mendukung Sinergi Pengendalian Inflasi
Termasuk Lewat Kios Pangan, Badan Pangan Nasional Bangun Sinergi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan
Menteri ESDM Ungkap Sebanyak 6 Wilayah Tambang Sudah Disiapkan untuk Ormas Keagamaan
Prabowo Subianto Kembali Imbau Tiongkok dan AS Soal Kebijaksanaan sebagai Bangsa Besar Dunia
Perkuat Stabilitas dan Jaga Pertumbuhan Ekonomi dari Dampak Global, BI Rate Tetap 6,25 Persen
Agar Aktivitas Ekonomi Masyarakat Bergerak, Ruang-ruang Kegiatan Ekonomi Baru Harus Diciptakan
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Senin, 15 Juli 2024 - 09:38 WIB

Dalam 33 Hari, Total Volume Transaksi Jakarta Fair Kemayoran 2024 Tembus Mencapai Rp7,5 Triliun

Sabtu, 15 Juni 2024 - 07:02 WIB

Badan Pangan Nasional Dorong Neraca Pangan Daerah untuk Mendukung Sinergi Pengendalian Inflasi

Kamis, 13 Juni 2024 - 15:57 WIB

Termasuk Lewat Kios Pangan, Badan Pangan Nasional Bangun Sinergi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan

Minggu, 9 Juni 2024 - 07:51 WIB

Menteri ESDM Ungkap Sebanyak 6 Wilayah Tambang Sudah Disiapkan untuk Ormas Keagamaan

Minggu, 2 Juni 2024 - 08:57 WIB

Prabowo Subianto Kembali Imbau Tiongkok dan AS Soal Kebijaksanaan sebagai Bangsa Besar Dunia

Kamis, 23 Mei 2024 - 13:20 WIB

Perkuat Stabilitas dan Jaga Pertumbuhan Ekonomi dari Dampak Global, BI Rate Tetap 6,25 Persen

Rabu, 15 Mei 2024 - 11:45 WIB

Agar Aktivitas Ekonomi Masyarakat Bergerak, Ruang-ruang Kegiatan Ekonomi Baru Harus Diciptakan

Selasa, 14 Mei 2024 - 09:18 WIB

Kemendagri Minta Seluruh Pemerintah Daerah Pantau Perkembangan Tingkat Inflasi di Wayahnya

Berita Terbaru