HARIAN SUMEDANG.COM – Pj. Bupati Sumedang Herman Suryatman mengungkapkan Pemda Kabupaten Sumedang akan berusaha menjaga kestabilan harga sampai dengan bulan puasa.
” Kami akan jaga terus sampai dengan bulan puasa, karena otomatis nanti menjelang bulan puasa permintaan pasar akan naik.
Maka ini menjadi tugas Pemda untuk mengendalikan inflasi memastikan pasokan tetap tersedia, dan harga terjangkau,” ungkap Pj. Bupati Herman saat meninjau pelaksanaan operasi pasar beras murah di Alun-alun Tegalkalong, Senin (19/2).
Ia mengintruksikan kepada SKPD terkait untuk memastikan kebutuhan bahan pokok penting di Kabupaten Sumedang bisa terpenuhi.
Baca Juga:
Wakil Presiden Ke-9 RI dan Mantan Ketua Umum PPP, Hamzah Haz Meninggal Dunia
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzan: Pak Prabowo Amanahkan Dhani untuk Bandung yang Lebih Baik
Termasuk Kemiskinan dan Stunting, Kabupaten Bogor Disebut Gerindra Memiliki Masalah Kemasyarakatan
“Kami juga akan memastikan kebutuhan bahan pokok penting di Sumedang terpenuhi. Tidak boleh ada kelangkaan, apabila ada kelangkaan kami akan lakukan langkah-langkah progresif.
Kami juga menghimbau kepada para distributor untuk tidak menimbun pasokan, agar harga tetap terjaga,” katanya.
Pj Bupati Herman menyebutkan, penyebab terjadinya kenaikan harga sejumlah komoditas termasuk di Sumedang dikarenakan berkurangnya pasokan karena perubahan cuaca.
“Berdasarkan informasi, penyebab kenaikan harga beras ini karena berkurangnya pasokan, berkurangnya pasokan, pertama karena ada perubahan cuaca (elnino) sehingga produksi padi mengalami penurunan,” ujarnya.
Baca Juga:
Badan Pangan Nasional Ungkap Upaya-upayanya Bantu Atasi Fluktuasi Harga Pangan di Tingkat Petani
Selain itu, terang dia, kenaikan harga beras juga diakibatkan oleh rangkaian Pemilu yang berlangsung hampir satu minggu.
“Selama satu minggu berada dalam rangkaian tahapan Pemilu yang puncaknya tanggal 14 Februari, itu juga sedikit memberikan dampak.
Jadi para produsen di hulunya konsentrasi menghadapi Pemilu sehingga pasokan berkurang. Mudah-mudahan minggu sekarang dan selanjutnya mulai normal kembali,” katanya.
Saat operasi pasar beras murah berlangsung sedikitnya 10 ton beras disalurkan di setiap titik operasi pasar.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Bantah Keterangan Luhut Pandjaitan Soal Wacana Pembatasan Pembelian BBM Subsidi
Dalam 33 Hari, Total Volume Transaksi Jakarta Fair Kemayoran 2024 Tembus Mencapai Rp7,5 Triliun
Prabowo Subianto Sebut Pembangunan akan Sia-sia Kalau Negara Tidak Mampu Melindungi Rakyatnya
“Per titiknya 10 ton, nanti akan sesuaikan dengan kebutuha, . karena kalau nanti mulai stabil tidak elok juga kalau ada operasi pasar secara terus menerus.
Operasi pasar hanya dilakukan untuk menstabilkan harga dan menambah pasokan sehingga masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga yang baik,” katanya. (Tatang Tarmedi)***