HARIANSUMEDANG.COM – Kepintaran tidak akan ada manpaatnya apabila seseorang tidak memiliki adab (etika) termasuk kesantunan.
Di era ini, Adab / sopan santun mulai pudar digilas perkembangan zaman, banyak peserta didik yang mengabaikan betapa pentingnya adab.
MTss Darurohman Sawahdadap memahami peran penting menanamkan adab pada proses pengembangan karakter peserta didik.
Baca Juga:
Derasnya Hujan, Runtuhnya Tanah, dan Kepanikan yang Melands Warga Desa di Provinsi Jawa Barat
Anak-anak Babelan Dapat Sentuhan Kemanusiaan Lewat Bantuan PROPAMI Care
Fraksi PDIP Walk Out Bela Marwah DPRD Jawa Barat, Memprotes Gubernur yang Dinilai Abaikan Legislatif
Demikian diungkapkan H. Dadan SAg, Ketua Yayasan Darurohman selaku penaung MTss Darurohman Sawahdadap Kecamatan Cimanggung.
H. Dadan pun mengakui tidak mudah untuk menanamkan itu semua, namun tetap diupayakan agar adab bisa melekat pada peserta didiknya.
Selain melalui kurikulum yang telah baku untuk standar MTs, seperti pembelajaran Al Qur’an, Hadist, Fiqih dan Sejarah Kebudayaan Islam.
MTs Darurihman pun kata H. Dadan, ditunjang dengan guru-gurunya yang rata-rata telah terbiasa berkomunikasi lewat jalur majelis ta’lim dan perkumpulan syiar Islam.
Baca Juga:
Keluar dari Bayang-Bayang Singapura, Pemerintah Indonesia Ambil Langkah Besar Soal Importasi BBM
Gelombang Bencana Hidrometeorologi di Musim Pancaroba, Jawa Barat Kembali Terendam
H. Dadan bersyukur tingkat kepercayaan masyarakat ke MTs Darurohman relatif cukup tinggi, ” Alhamdulullah, banyak orang tua yang ridho menyekolahkan anaknya ke MTs Darurohman ” ungkapnya.
MTss Darurohman Sawahdadap awal berdirinya dimotivasi banyak pendaftar tidak tertampung ke SMP Negeri 2 Jatinangor.
” Atas dorongan rekan-rekan, saya termotivasi mendirikan sekolah setingkat SMP, pertama kali dibentuk yayasannya dulu, ” tutur Dadan yang kala itu sebagai pengajar PAI di SMP Negeri 2Jatinangor.
Kemudian bermodal tanah pemberian orangtuanya, H. Dadan beserta keluarga sepakat membangun dua kelas untuk menampung sekitar 21 peserta didik.
Seiring dengan perjalanan waktu, siswa peserta didik di MTs Darurohman semakin banyak, hingga lembaga pendidikan ini mengalami beberapa kendala untuk kedepannya.
H. Dadan menyebut, MTs Darurohman masih belum memiliki aula sebagai tempat rapat orangtua siswa, juga belum ditunjang dengan ruangan laboratorium sebagai tempat untuk praktik.
Selain itu, MTss Darurohman tidak memiliki ruangan untuk pengembangan literasi semodel perpustakaan. Serta, perlu adanya penataan halaman depan sekolah agar suasananya lebih nyaman.
Padahal, kata H. Dadan, upaya pengiriman propisal telah dilakukan melalui pihak-pihak yang punya kekuatan dibidang itu, namun kucuran bantuan belum juga datang.
H. Dadan berharap Kementerian Agama RI melalui Direktorat KSKK Madrasah pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam bisa merespon ajuan dari MTs. Darurohman. (Tatang Tarmedi) ***