HARIANKARAWANG.COM – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan permohonan maaf terkait keterlambatan perjalanan kereta cepat pertama di ASEAN tersebut.
Penyebabnya pada Kamis sore terjadi intensitas hujan yang tinggi, pengurangan kecepatan dilakukan demi keselamatan penumpang.
Diketahui, intensitas hujan yang tinggi terjadi di KM 41+629 hingga KM 80+845 atau antara Stasiun Karawang dan Padalarang.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menyampaikan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (25/4/2024).
Baca Juga:
Kasus Proyek Pengadaan Iklan, KPK Cegah Direktur Utama BJB Yuddy Renaldi Bepergian ke Luar Negeri
Dia menjelaskan, pada pukul 16.32 Waktu Indonesia Barat (WIB), petugas menerima sinyal peringatan dari alarm rainfall monitoring system deteksi.
Untuk memastikan keselamatan perjalanan penumpang, dan mengantisipasi potensi bahaya, kecepatan kereta Whoosh dibatasi pada wilayah yang mengalami hujan dengan intensitas tinggi.
Menurut Eva sebagai bentuk kompensasi bagi penumpang yang keretanya mengalami keterlambatan, KCIC membagikan makanan dan minuman di stasiun keberangkatan atau kedatangan Whoosh.
Ia menyampaikan pemantauan terhadap kondisi cuaca di sekitar trase kereta cepat Whoosh terus dilakukan sebagai bentuk upaya untuk memastikan perjalanan kereta dapat berlangsung dengan aman.
Baca Juga:
Kasus Korupsi Pengadaan Iklan Bank BJB Rugikan hingga Ratusan Miliar Rupiah, 5 Orang Jadi Tersangka
Respons Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Usai Rumahnya Digeledah oleh Tim Penyidik KPK
Kasus Dugaan Korupsi Bank BJB, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Angkat Bicara Soal Penyidikan KPK
Apabila kondisi cuaca membaik, secara bertahap kecepatan laju Whoosh kembali ditingkatkan.
Menurut dia keamanan dan keselamatan perjalanan menjadi fokus serta prioritas saat proses perjalanan kereta.
Pemantauan terhadap hal-hal yang bisa mengganggu perjalanan terus dilakukan pihaknya untuk memastikan kereta cepat berjalan aman, lancar, serta tanpa kendala.***
Baca Juga:
CSA Index Maret 2025 Tunjukkan Ketidakpastian, Namun Investor Percaya Prospek Jangka Panjang Pasar
Bertemu Menlu Palestina, Sugiono Nyatakan Indonesia Menolak Relokasi Paksa Warga Palestina dari Gaza