Harga Beras Melejit Banyak Pengecer Beras Berhenti Jualan Beras Rakyat Kecil Menjerit

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 20 Februari 2024 - 16:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HARIUMEDANG.COM – Dalam sebulan ini harga beras di warung-warung pengecer beras semakin menjauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Akhirnya ada diantara penjual beras eceran berhenti berjualan beras  karena alasan  harga tinggi takut beras tidak ada pembelinya.

” Saya bingung, mau jual dengan harga tinggi, takut tidak ada pembelinya, lebih baik stop saja menjual beras, ” Kata Wiwi, pedagang beras di Tanjungsari.

Dengan harga beras di atas Rp.17.000 sangat merepotkan bagi keluarga miskin apalagi bila mereka  memiliki keluarga banyak.

” Bila jumlah anggota keluarga ada enam, sehari itu minimal butuh dua kilogram beras, berarti harus ada uang Rp.34.000, berat kan, ” keluh ibu ningsih.

Untung saja, katanya, setiap bulan ada jatah bantuan beras 10 kg dari pemerintah, ” Tapi, itu hanya bisa nambal kebutuhan beras beberapa hari saja, ” Katanya.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, harga pangan dunia yang berfluktuasi jadi salah satu penyebab harga beras terus naik.

” Tak hanya faktor harga pangan dunia, fluktuasi harga pangan juga ditentukan oleh musim tanam dan musim panen,” katanya saat meninjau ketersediaan beras di Ramayana Klender, Jakarta

Dalam kesempatan itu pula, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan hal senada. Dia membantah, lonjakan harga beras khususnya premium dipicu gencarnya bantuan beras dari pemerintah.

Menurut Bayu, harga beras yang tinggi saat ini dikarenakan adanya ketidaksesuaian antara permintaan dengan ketersediaan, alias faktor supply-demand.

Sementara itu, hari ini, Selasa (20/2) warga Kecamatan Tanjungsari, rela antri untuk mendapatkan beras murah seharga Rp 10.000 per kilogram.

Dalam operasi pasar murah yang digelar di halaman Kantor  Kecamatan
Tanjungsari , masing-masing warga berhak mendapatkan 10 kg beras.

Menurut pihak penyelenggara, operasi pasar murah ini diadakan sebagai respons terhadap kenaikan harga beras di pasar Tanjungsari.

Harga beras medium di pasar tersebut naik dari Rp 11.000 per kilogram menjadi Rp 15.000, sementara beras kualitas premium naik dari Rp 13.000 per kilogram menjadi Rp 17.000.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Dikatakan, pasar murah beras itu merelisasikan 10 Ton beras dengan harapan dapat membantu warga yang terdampak oleh kenaikan harga beras.
(Tatang Tarmedi) ***

Berita Terkait

Inilah Pengakuan Pegi Setiawan Saat Penyidikan Kasus Vina Cirebon, Usai Dinyatakan Bebas
Dinyatakan Tidak Sah, Penetapan Pegi Setiawan Tesangka Pembunuhan Vina Cirebon oleh Polda Jabar
Sempat Dirawat di RS Immanuel Bandung, Mantan Bupati Kuningan Acep Purnama Meninggal Dunia
Kompolnas Optimimis Polda dengan Bantuan Bareskrim Polri, Jabar Bisa Ungkap Pembunuh Vina Cirebon
BMKG Ungkap Alasan Cuaca di Bandung Raya dan Jawa Barat Terasa Panas dan Lebih Kering
Tewaskan 11 Orang Rombongan Pelajar SMK Lingga Kencana Depok, Begini Kronologi Bus Terguling di Ciater
3 Rumah, 2 Mesjid, 2 Sekolah dan 1 Puskesmas Terdampak Gempa Guncang Kabupaten Bandung 2 Kali
Bansos di Jawa Barat pada Tahun 2020 sampai 2023 Terbesar di 7 Kabupaten, Cek Wilayahnya di Sini
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 9 Juli 2024 - 21:42 WIB

Inilah Pengakuan Pegi Setiawan Saat Penyidikan Kasus Vina Cirebon, Usai Dinyatakan Bebas

Senin, 8 Juli 2024 - 13:13 WIB

Dinyatakan Tidak Sah, Penetapan Pegi Setiawan Tesangka Pembunuhan Vina Cirebon oleh Polda Jabar

Sabtu, 25 Mei 2024 - 15:37 WIB

Sempat Dirawat di RS Immanuel Bandung, Mantan Bupati Kuningan Acep Purnama Meninggal Dunia

Rabu, 22 Mei 2024 - 14:23 WIB

Kompolnas Optimimis Polda dengan Bantuan Bareskrim Polri, Jabar Bisa Ungkap Pembunuh Vina Cirebon

Senin, 20 Mei 2024 - 11:53 WIB

BMKG Ungkap Alasan Cuaca di Bandung Raya dan Jawa Barat Terasa Panas dan Lebih Kering

Minggu, 12 Mei 2024 - 08:19 WIB

Tewaskan 11 Orang Rombongan Pelajar SMK Lingga Kencana Depok, Begini Kronologi Bus Terguling di Ciater

Kamis, 2 Mei 2024 - 07:50 WIB

3 Rumah, 2 Mesjid, 2 Sekolah dan 1 Puskesmas Terdampak Gempa Guncang Kabupaten Bandung 2 Kali

Selasa, 30 April 2024 - 08:46 WIB

Bansos di Jawa Barat pada Tahun 2020 sampai 2023 Terbesar di 7 Kabupaten, Cek Wilayahnya di Sini

Berita Terbaru