HARIUMEDANG.COM – Dalam sebulan ini harga beras di warung-warung pengecer beras semakin menjauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Akhirnya ada diantara penjual beras eceran berhenti berjualan beras karena alasan harga tinggi takut beras tidak ada pembelinya.
” Saya bingung, mau jual dengan harga tinggi, takut tidak ada pembelinya, lebih baik stop saja menjual beras, ” Kata Wiwi, pedagang beras di Tanjungsari.
Dengan harga beras di atas Rp.17.000 sangat merepotkan bagi keluarga miskin apalagi bila mereka memiliki keluarga banyak.
Baca Juga:
Muncul di Monas, Gibran Rakabuming Sambut Langsung Kedatangan Jokowi Beserta Ibu Iriana Jokowi
Sebagai Aset Budaya Bangsa dan Pariwisata Cirebon, Konflik Internal Merusak Citra Keraton Kasepuhan
Wamentan Sudaryono Minta Jajaran Kementan Maksimalkan Pelayanan Terhadap Petani dengan Sepenuh Hati
” Bila jumlah anggota keluarga ada enam, sehari itu minimal butuh dua kilogram beras, berarti harus ada uang Rp.34.000, berat kan, ” keluh ibu ningsih.
Untung saja, katanya, setiap bulan ada jatah bantuan beras 10 kg dari pemerintah, ” Tapi, itu hanya bisa nambal kebutuhan beras beberapa hari saja, ” Katanya.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, harga pangan dunia yang berfluktuasi jadi salah satu penyebab harga beras terus naik.
” Tak hanya faktor harga pangan dunia, fluktuasi harga pangan juga ditentukan oleh musim tanam dan musim panen,” katanya saat meninjau ketersediaan beras di Ramayana Klender, Jakarta
Baca Juga:
Penyanyi Cantik Mahalini Raharja. Akhirnya Buka Suara Tentang Perasaannya Usai Difitnah Selingkuh
Dalam kesempatan itu pula, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan hal senada. Dia membantah, lonjakan harga beras khususnya premium dipicu gencarnya bantuan beras dari pemerintah.
Menurut Bayu, harga beras yang tinggi saat ini dikarenakan adanya ketidaksesuaian antara permintaan dengan ketersediaan, alias faktor supply-demand.
Sementara itu, hari ini, Selasa (20/2) warga Kecamatan Tanjungsari, rela antri untuk mendapatkan beras murah seharga Rp 10.000 per kilogram.
Dalam operasi pasar murah yang digelar di halaman Kantor Kecamatan
Tanjungsari , masing-masing warga berhak mendapatkan 10 kg beras.
Baca Juga:
Ekonomi Asia Pasifik 2024 Tumbuh Sebesar 5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok dan India Terbesar
Tak Hanya Ibadah, Ini 5 Berkah Luar Biasa Jadi Santri yang Jarang Diketahui Orangtua
Menurut pihak penyelenggara, operasi pasar murah ini diadakan sebagai respons terhadap kenaikan harga beras di pasar Tanjungsari.
Harga beras medium di pasar tersebut naik dari Rp 11.000 per kilogram menjadi Rp 15.000, sementara beras kualitas premium naik dari Rp 13.000 per kilogram menjadi Rp 17.000.
Dikatakan, pasar murah beras itu merelisasikan 10 Ton beras dengan harapan dapat membantu warga yang terdampak oleh kenaikan harga beras.
(Tatang Tarmedi) ***