HARIANKARAWANG.COM – Pemkab Sumedang terus berupaya untuk menekan angka kematian ibu hamil risiko tinggi (bumil resti).
Namun, dibalik gencarnya upaya tadi, masih saja ada ibu hamil risiko tinggi belum banyak terdeteksi petugas terkait.
Salah satunya, Ibu Dian Remi, yang kini ngontrak rumah di RT 04 RW 08 Desa Jatisari Kecamatan Tanjungsari.
Kehidupan Ibu Dian pasca Covid -19 berada dalam grafik yang terpuruk, pemenuhan kebutuhan gizi anak dalam kandungannya pun mungkin saja tidak sesuai harapan.
Baca Juga:
Muncul di Monas, Gibran Rakabuming Sambut Langsung Kedatangan Jokowi Beserta Ibu Iriana Jokowi
Sebagai Aset Budaya Bangsa dan Pariwisata Cirebon, Konflik Internal Merusak Citra Keraton Kasepuhan
Wamentan Sudaryono Minta Jajaran Kementan Maksimalkan Pelayanan Terhadap Petani dengan Sepenuh Hati
Apalagi memeriksakan kehamilannya ke bidan yang di zaman sekarang di mana ada praktik bidan gratis. Untung saja ada bidan Sri Rahayu yang tidak saklek terhadap pasiennya.
Makan sehari-hari pun, seringkali didonasi dari pihak orang tua. Bila telat datangnya donasi, terpaksa mereka diam diri dengan perut keroncongan.
Biaya kontrakan rumah Rp. 450 ribu per bulannya, acapkali tidak tepat dibayar tiap bulan. Untung saja, katanya, pemilik rumah tidak terlalu menekan, meskipun telat bayar.
Pernah, katanya, diperiksakan ke Bidan Sri Rahayu, ternyata berdasar hasil pemeriksaan tensinya kala itu 160.
Baca Juga:
Penyanyi Cantik Mahalini Raharja. Akhirnya Buka Suara Tentang Perasaannya Usai Difitnah Selingkuh
” Dari itulah saya tahu bahwa kehamilan saya risiko tinggi. Bidan bilang, kalau tidak bisa ditangani saya paling ke puskesmas, ” kata Dian.
Ibu Dian berharap, Ibu Plh Pj Bupati Sumedang Hj Tuti Ruswati bisa turun tangan membantu kesulitan hidupnya.
” Sama-sama wanita pasti bisa merasakan, untung bila persalinan saya bisa ditangani Bidan Sri, bila harus ke RSUD dari mana biayanya, ” keluhnya.
Pernah ia ikut BPJS, namun telah beberapa tahun tidak terbayarkan angsurannya, ” Berapa juta saya harus melunasinya,” ungkapnya. ( Tatang Tarmedi***
Baca Juga:
Ekonomi Asia Pasifik 2024 Tumbuh Sebesar 5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok dan India Terbesar
Tak Hanya Ibadah, Ini 5 Berkah Luar Biasa Jadi Santri yang Jarang Diketahui Orangtua