HARIANSUMEDANG.COM – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menuturkan bahwa, provinsi Jawa Barat memiliki patahan-patahan aktif.
Saat gempa Sumedang terjadi menunjukkan adanya sumber gempa baru atau patahan aktif yang belum terpetakan, dengan kecenderungan arah relatif utara-selatan.
“Secara konsep universal, nama suatu patahan diberikan berdasarkan nama Geografi yang dilintasi.”
“Karena posisi patahan tersebut melewati kota Sumedang maka kami namakan Patahan Sumedang,” ujar Dwikorita.
Baca Juga:
Khusus untuk Mahasiswa, Media Online Ini Siap Bantu Terbitkan Artikel Tugas Kampus di Media Online
Seperti diketahui, Kabupaten Sumedang diguncang gempabumi berkekuatan M4,8 dengan lokasi episenter pada koordinat 6,85 derajat LS dan 107,94 derajat BT.
Baca artikel lainnya di sini : BNPB Ingatkan Dana Stimulan untuk Bangun 1462 Rumah yang Rusak Terdampak Gempa 4.8 Sumedang
Atau tepatnya di darat pada jarak 2 km Timur Laut dari pusat Kota Sumedang, Jawa Barat, dengan kedalaman pusat gempa (hiposenter) 5 km dari permukaan bumi.
Dwikorita juga menambahkan bahwa Sesar Sumedang ini belum terpetakan.
Baca Juga:
Beralamat di Kota Cimahi, Otoritas Jasa Keuangan Cabut Izin Usaha PT Bank Perkreditan Rakyat Kencana
Prabowo Subianto Berpesan ke Para Caleg dan Cakada Gagal Terpilih, Terus berjuang dan Tak Menyerah
Namun diprediksi sesar ini tidak akan sekuat Sesar Cugenang penyebab gempa Cianjur tahun 2022 lalu.
Lihat konten video lainnya, di sini: Kemehub Kirim Tim Teknis untuk Amankan Lokasi Kejadian, Tabrakan KA Turangga vs Bandung Raya
BMKG masih terus memantau perkembangannya, untuk memperbaharui data secara berkala.
Kepala BMKG turut memberi imbauan khusus kepada masyarakat Sumedang dan sekitarnya untuk tetap waspada, serta memperhatikan struktur standar bangunan tahan gempa.
Baca Juga:
Optimisme di Pasar Meningkat: CSA Index Desember 2024 Menunjukkan Tren Positif untuk IHSG
M. Dzul Fahmi Siswa SMK PGRI 3 Karawang Raih Medali Emas di Ajang Karate Internasional
Masyarakat juga diminta agar berlatih evakuasi jika terjadi gempa sewaktu-waktu, dsn mengetahui apa yang harus dilakukan.
Baik sebelum dan setelah gempa serta tidak panik saat terjadi gempa, pemerintah daerah juga diharapkan agar mematuhi tata ruang yang ada.
Dikutip dari laman resmi BMKG, Dwikorita Karnawati berkesempatan memberikan penjelasan fakta-fakta seputar temuan Sesar Sumedang
Hal itu dalam rangka mendiseminasikan informasi dan perkembangan terkait dengan temuan Sesar Sumedang lalu.
BMKG berupaya untuk terus hadir di pelbagai media massa untuk memberikan edukasi gempabumi kepada masyarakat luas.
Dalam wawancara ini Kepala BMKG menjelaskan secara komprehensif terkait gempa Sumedang M4.8 lalu dan temuan Sesar Sumedang kepada redaksi 20Detik pada Selasa (16/01/2024).***