HARIANSUMEDANG.COM – Perintis berdirinya pabrik tahu di Sumedang, ya Bungkeng, tapi perintis tahu renyah “curintik” kemungkinan Pabrik Tahu Sari Alam di Kecamatan Cisitu.
Kerenyahan tahu Sari Alam telah banyak orang mengetahuinya, terutama para sopir dan penumpang angkutan umum jurusan Sumedang – Wado.
Para sopir bus, elf dan angkot jurusan itu sengaja memberhentikan kendaraannya depan Sentral Tahu Sari Alam karena permohonan penumpang untuk membongsang tahu sebagai buah tangan.
Bahkan, Tahu Sari Alam pernah dicicipi para dewan juri Kontes Dangdut Indosiar (KDI) ketika keluarga seorang kontestan asal Sumedang, Hayati, membawa Tahu Sari Alam ke Studio Indosiar.
Baca Juga:
Wakil Presiden Ke-9 RI dan Mantan Ketua Umum PPP, Hamzah Haz Meninggal Dunia
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzan: Pak Prabowo Amanahkan Dhani untuk Bandung yang Lebih Baik
Termasuk Kemiskinan dan Stunting, Kabupaten Bogor Disebut Gerindra Memiliki Masalah Kemasyarakatan
Kini, ketika telah banyak orang kepincut dengan cita-rasa Tahu Sari Alam, bahkan ada yang menyebutnya ‘ Tahu Narkoba’, karena sekali makan orang suka ketagihan untuk terus menkonsumsinya.
Tidak pernah ada yang nyangka bila tahu renyah curintik itu, pada awalnya digagas oleh seorang guru SMP Negeri 2 Situraja, bernama Ade Juanda.
Ade Juanda mengaku timbul gagasan untuk membuka usaha tahu, karena dorongan penghasilannya dari guru tidak mencukupi.
Awal-awal berdirinya, Ade hanya memproduksi dua gilingan, ” Punya keuntungan Rp.70.000 dibagi dua dengan pekerja, ” Kenangnya.
Baca Juga:
Badan Pangan Nasional Ungkap Upaya-upayanya Bantu Atasi Fluktuasi Harga Pangan di Tingkat Petani
Lama kelamaan, usahanya terus berkembang seiring dengan cira rasa Tahu Sari Alam yang konsisten pada struktur kerenyahannya. (Tatang Tarmedi) ***